Program Studi Pendidikan Agama Kristen - S1

Tentang Pendidikan Agama Kristen S1 - Universitas Pelita Harapan

Program Studi Pendidikan Agama Kristen merupakan Program Sarjana yang lulusannya akan memiliki kemampuan dalam bidang agama Kristen dan bidang metodik-pedagogik.

Visi Program Studi

Menjadi program studi Pendidikan Agama Kristen yang berpusat pada Kristus, yang mengembangkan pembelajaran transformatif dan holistis berdasarkan Wawasan Kristen Alkitabiah, untuk mempersiapkan guru bidang studi Agama Kristen yang memiliki pengetahuan sejati, iman dalam Kristus, dan karakter ilahi

Misi Program Studi

Mengembangkan guru-guru Kristen yang reflektif, responsif dan bertanggung jawab dalam pendidikan Agama Kristen dengan standar internasional, yang mampu untuk mengajar dalam konteks budaya Indonesia sekaligus memiliki pemahaman yang transformatif dan holistis berdasarkan Wawasan Kristen Alkitabiah, di dalam kerangka Kisah Agung (Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan, dan Penyempurnaan) teologi Reformed, dengan cara:

1. Menyelenggarakan pembelajaran yang transformatif dan holistis untuk mengembangkan guru-guru Agama Kristen
2. Menumbuhkembangkan kemampuan penelitian untuk kepentingan pengembangan pendidikan Agama Kristen
3. Ikut berpartisipasi dalam pengembangan masyarakat melalui kontribusi di bidang pendidikan Agama Kristen dalam konteks budaya Indonesia, bagi kemuliaan Tuhan.

Kompetensi Dasar Program Studi

Menghasilkan profil lulusan dengan kompentensi:

1. Seorang Kristen Dewasa: a) menunjukkan sikap dan perilaku secara terus menerus sebagai buah dari transformasi keselamatan dalam Kristus dan hubungan pribadi dengan Allah Tritunggal (Bapa, Anak dan Roh Kudus), b) menempatkan Kristus sebagai yang utama dalam mengerjakan tanggung jawabnya sebagai pengikut Kristus;
2. Seorang guru Kristen di bidang studi agama Kristen: a) melihat peran guru sebagai suatu "panggilan", b) memiliki cara berpikir dengan wawasan Kristen Alkitabiah dalam melihat serta menganalisis teori dan penerapan ilmu pendidikan dalam bidang studi agama Kristen, c) memiliki kemampuan berefleksi kritis sebagai pembelajar seumur hidup dalam bidangnya;
3. Seorang guru dengan standar internasional: a) memiliki kemampuan mengajar peserta didik yang beragam, b) memiliki pemahaman pembelajaran secara holistis, c) mengembangkan kurikulum dengan standar international, d) menguasai teori belajar dan prinsip pendidikan, e) menguasai kompetensi dalam bidang studi yang diajar;
4. Seorang anggota komunitas yang signifikan: a) membina relasi yang baik dengan masyarakat, b) beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman iman, sosial, dan budaya, c) membangun komunitas berdasarkan anugrah, kedamaian, pengharapan, kasih.