Menjadi pusat Pendidikan tenaga bidan yang profesional, berdaya saing tinggi, dan unggul dalam mengembangkan model praktik kebidanan continuum of care berbasis pemberdayaan perempuan yang berperspektif gender berfokus pada masyarakat perkotaan pada tahun 2025.
a. Care Provider (pemberi asuhan pelayanan)
Bidan yang kompeten dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif dan professional pada perempuan sepanjang siklus reproduksinya yang meliputi masa remaja, pranikah, prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, bayi, balita dan pra sekolah, premenopause, kesehatan reproduksi peremuan dan keluarga berencana yang berfokus pada konsep continuum of care berbasis pemberdayaan perempuan berpresfektif gender dengan melibatkan keluarga dan masyarakat sesuai kode etik profesi.
b. Communicator (Komunikator)
Bidan mampu mengkomunikasikan kebijakan, advokasi, dan menyampaikan pemikiran atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi bidan serta menjadi agen pembaharu dalam pelayanan kesehatan dalam hal meningkatkan kemampuan perempuan untuk menyampaikan kebutuhannya terhadap layanan kesehatan.
c. Decision Maker (Pengambil Keputusan)
Bidan berperan sebagai pengambil keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan strategis dalam peneingkatan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kontrasepsi.
d. Community Leader (Penggerak Masyarakat)
Bidan berperan sebagai penggerak dan pemberdaya masyarakat dalam peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang tersedia. Bidan mampu membangun kreatifitas perempuan dalam mengembangkan potensinya di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.
e. Manager (Pengelola)
Bidan berperan sebagai pengelola layanan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana dengan memanfaatkan IPTEKS serta memperhatikan potensi social budaya dan sumber daya secara efektif dan efesien.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]